Beranda | Artikel
Pemindahan Kiblat dari Syam ke Kabah
Senin, 4 Desember 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Pemindahan Kiblat dari Syam ke Ka’bah merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 20 Jumadal Ula 1445 H / 3 Desember 2023 M.

Kajian Hadits Tentang Pemindahan Kiblat dari Syam ke Ka’bah

Dan kejadian itu berakibat pada orang-orang munafik yang memperolok. Katanya: “Ini bagaimana, kemarin ke Ka’bah, kemudian pindah lagi ke Syam, dari Syam pindah lagi ke Ka’bah?” Mereka menganggap bahwa seperti tidak punya pendirian. Akan tetapi, semua ini adalah ujian yang Allah ingin uji kaum Mukminin dengannya. Apakah mereka tetap beriman atau tidak? Ujian itu terkadang dengan perintah, dengan larangan, dan diuji dengan hal-hal seperti ini di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Hadits 262:

عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ﵁ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَةُ الَّتِي في الْبَقَرَةِ ﴿وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ﴾ فَنَزَلَتْ بَعْدَمَا صَلَّى النَّبِيُّ ﷺ فَانْطَلَقَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ فَمَرَّ بِنَاسٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُمْ يُصَلُّونَ فَحَدَّثَهُمْ بالحديث فَوَلَّوْا وُجُوهَهُمْ قِبَلَ الْبَيْتِ.

Dari Bara’ bin Azib Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Aku shalat bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghadap Baitul Maqdis selama 16 bulan lamanya, sehingga Allah turunkan ayat yang ada dalam surah Al-Baqarah. Allah berfirman: “Dan di mana saja kalian berada, hendaklah kalian hadapkan wajah kalian ke Masjidil Haram (Ka’bah).”

Maka ayat ini turun setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat. Lalu kemudian ada seorang laki-laki yang pergi dan melewati orang-orang dari Anshar yang sedang shalat (dalam riwayat yang lain, disebutkan bahwa itu shalat Ashar). Lalu kemudian lelaki ini menyampaikan kepada mereka bahwa kiblat telah dipindahkan lagi ke Ka’bah. Maka mereka yang sedang shalat tersebut langsung berputar menghadap ke Ka’bah.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan adanya nasikh dan mansukh yang merupakan ujian. Nasikh dan mansukh artinya adalah ada hukum yang sudah dihapus dengan hukum yang baru datang. Adapun orang-orang Muktazilah mengingkari nasikh dan mansukh. Sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini bahwa nasikh dan mansukh sangat bsia terjadi, karena banyak ayat-ayat yang dimansukh, Allah gantikan dengan hukum yang baru.

Allah juga berfirman:

 مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا…

“Tidaklah Kami menghapus suatu ayat pun kecuali Kami datangkan dengan hukum yang sama dengannya atau lebih berat dari itu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 106)

Nasikh dan mansukh itu tidak menunjukkan bahwa Allah itu plinplan, sebagaimana seperti yang dikatakan oleh orang-orang Muktazilah. Sebab menurut mereka nasikh dan mansukh itu berarti Allah tidak tahu kemaslahatan yang akan terjadi di masa depan, sehingga Allah harus mengubah-ubah hukum?

Maka kita katakan sama sekali tidak menunjukkan kepada hal itu. Akan tetapi, Allah Maha Tahu keadaan-keadaan dalam pensyariatan itu. Kenapa Allah mensyariatkan ini, kemudian mensyariatkan itu? Karena dengan ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa itu yang paling maslahat.

Yang kedua, ini sebagai ujian untuk para hamba. Apakah para hamba itu mau beriman atau tidak? Makanya Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 142:

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَن قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُل لِّلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

“Berkatalah orang-orang bodoh dari manusia: ‘Apa yang membuat mereka itu berpaling dari kiblat yang dahulu mereka menghadap kepadanya?’ Katakanlah kepada mereka (Hai Muhammad): ‘Milik Allahlah timur dan barat; Allah memberikan hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki kepada jalan yang lurus.`” (QS. Al-Baqarah[2]: 142)

Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang memprotes keputusan Allah untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah sebagai orang-orang bodoh. Dan Allah mengatakan bahwa Allah memberi hidayah kepada jalan yang lurus, siapa yang Allah kehendaki. Yaitu dengan cara menguji. Dengan ujian itu Allah ingin memilah dan memilih.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53665-pemindahan-kiblat-dari-syam-ke-kabah/